Nutrisi
didapat dari makanan/ransum/pakan
Energy untuk
ternak unggas
Diperlukan
untuk :
1.
Pertumbuhan jaringan (jumlah dan besar sel
tubuh)
2.
Aktivitas
3.
Memertahankan temperature tubuh
4.
Produksi telur
Kebutuhan
energy dipengaruhi oleh:
-
Ukuran tubuh
-
Aktivitas
-
Temperature lingkungan
Sumber
energy
-
Karbohidrat
-
Lemak
-
Protein
Unggas
dengan manusia sama2 memiliki monogastrik yaitu berperut tunggal sehingga
pemecahan karbohidrat yang bersumber dari polisakarida dan oligosakarida tidak
dapat dilakukan. Makanannya sebagian besar adalah konsentrat. Makanan yang
serat kasarnya rendah, mudah dicerna.
Berbeda
dengan perut ruminansia yang memiliki lambung ganda, maka dapat makan
karbohidrat yang bersumber dari polisakarida dan oligosakarida, seperti halnya
serat kasar (rude fiber). Karena memunyai enzim selulosa dalam rumen, sehingga
dapat mengubah selulosa menjadi energy.
Lemak
merupakan sumber energy yang paling tinggi yaitu 2,25 kali lebih banyak dari
karbohidrat.
Protein di
dalam ransum ternak unggas jarang digunakan karena dari segi ekonomis harga
mahal, dibandingkan dengan karbohidrat dan lemak. Dari segi pengembalian atau
metabolism dalam tubuh memerlukan banyak energy dalam tubuh untuk mengubah
protein itu sendiri untuk menjadi energy.
Karbohidrat
energinya 4.15 kkal/g.
Lemak
energinya 9,4 kkal/g berfungsi untuk :
-
Sumber energy
-
Pelarut vitamin
-
Mengurangi berdebunya ransum
-
Perekat, (terutama dalam ransum yang berbentuk
pellet, dan crumble).
-
Citarasa
Glukosa jika
tidak diubah oleh hormone insulin maka akan masuk ke dalam darah. Sehingga
darah mengandung banyak gula.
Protein
dalam tubuh akan di ubah menjadi asam2 amino.
Lemak juga
dipecah menjadi gliserol dan asam2 lemak untuk diserap oleh tubuh.
Nilai cerna
lemak akan dipengaruhi oleh :
1.
Jenis lemak
2.
Jumlah lemak dalam ransum. Max 3-8%
3.
Keadaan lemak (tengik=rancidity/ tidak)
Penyerapan
lemak
Trigliserida (ke) duodenum (ke) cairan empedu (ke) cairan
empedu.
Enzim lipase
(pancreas) diubah menjadi monogliserida dan asam lemak.
ME adalah
energy bruto dikurangi energy feses dikurangi energy urin.
Energy feses
dan urin dapat diukur diluar tubuh sehingga keakuratan di dalam energy
metabolis itu lebih baik. Karena dalam pembuatan ransum, ransum itu seimbang.
NE adalah
energy bruto- energy feses - energi urin – panas akibat metabolism zat2
makanan. Ransum yang tidak seimbang akan menyebabkan banyak panas yang hilang
dalam proses metabolism zat2 makanan.
Untuk itu
kandungan energy bahan makanan biasanya ditentukan juga oleh pengukuran ransum
dan biasanya digunakan ME. Karena NE tidak bisa kita hitung panas akibat
metabolism tubuhnya.
Kelebihan
energy akan disimpan di dalam tubuh berupa lemak
Dalam
metabolisable energy (energy metabolis) ada yang semu dan nyata (sejati)
AME
(appearance ME) = semu
(Gef x X)
– Ye sedangkan
TME (true ME) (Gef
x X) – (Yef – Yec)
X
X
Ket :
Gef = gross
energy ransum
X = berat
ransum
Ye = jumlah
energy feses
Yef = jumlah
energy feses (makan)
Yec = jumlah
energy feses (tanpa makan)
Penghitungan
energy feses dalam bentuk kering. Yang dianggap kadar airnya sama. Sehingga
tidak terjadi kesalahan dalam penghitungan.
Unggas makan
untuk memenuhi kebutuhan energinya. Sehingga dalam menyusun ransum zat2 yang
lain mengikuti daripada energy ransum tersebut.
Tingkat energy dalam ransum akan memengaruhi makanan yang
dimakan. Semakin tinggi tingkat energy dalam ransum maka konsumsi semakin
rendah.
Energy dalam ransum akan sedikit diubah menjadi lemak
apabila proses pertumbuhan sedang berlangsung.
Missal. Broiler umur 6 minggu memerlukan lemak 4% dari berat
badan, energy disimpan dalam tubuh berupa lemak setelah 6 minggu.
Pembatasan konsumsi energy (restricted feeding) pada unggas
petelur sedang tumbuh penting untuk mencegah penimbunan lemak berlebihan.
Periode umur 8-22 minggu, unggas diberi ransum, untuk:
pertumbuhan badan dan bulu tidak mengakibatkan penimbunan lemak (penting
lapisan lemak perut) akan berpengaruh pada tubuh dan menutupi indung telur sehingga
memengaruhi produksi.
Cara pembatasan konsumsi energy :
-
Menurunkan kualitas ransum (misalnya : diberi
ransum energy rendah (2350kkal/kg) dan CF (SK) tinggi.)
-
Menurunkan kuantitas ransum (misalnya: jumlah
yang dimakan 70 g/hari/ekor diturunkan menjadi 60g/ekor/hari.
Harapannya
-
berat badan turun 10% (lemaknya ga ada)
-
Dewasa kelamin mundur 2 minggu (saluran
reproduksinya sudah betul2 siap)
Puncak produksi dan jumlah telur lebih tinggi 5 bulan lebih
tinggi pada peneluran pertama daripada tidak dibatasi.
Ayam dara jenis pedaging (8-20 minggu)… (2400-2500 kkal/kg)
hasil paling baik.
Kebutuhan energy unggas sedang bertelur
Ayam petelur produksi tinggi …300-320 kkal ME/ekor/hari pada
temperature (20-24oC), bila temperature (30-35oC),
konsumsi energy 10% lebih rendah, bila suhu (10-15oC) konsumsi
energy 20-30% lebih tinggi. Peningkatan dan penurunan energy----terhadap
konsumsi ransum.
Missal: menurunnya energy ransum 110 kkal/kg--- meningkatnya
konsumsi ransum 3,5-4% dan sebaliknya.
Contoh : konsumsi ransum ayam petelur 100 g/ekor/hari, bila
kandungan energy ransum 3000 kkal ME/kg, kalau energy ransum meningkat menjadi
3110 kkal ME/kg…berapa konsumsi ransumnya ? 96,4 g.
Induk ayam pedaging berproduksi tinggi---400-450 kkal
ME/ekor/hari, diharapkan konsumsi energy 420 kkal ME/ekor/hari.
Kekurangan dan kelebihan energy
-
Kekurangan energy, terjadi bila unggas diberikan
ransum berenergi rendah dan bahan ransum tak dapat dicerna (memenuhi tembolok
dan saluran pencernaan).
2600 kkal/ME/kg rendah (dataran tinggi)
2400 kkal/ME/kg rendah (dataran rendah)
Bila ayam kekurangan energy untuk maintenan
dan berfungsinya organ penting… berat badan ayam turun…. Mati.
Dalam keadaan kekurangan energy, simpanan
energy dalam tubuh akan digunakan berturut-turut.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar