Minggu, 18 November 2012

Ilmu nutrisi ternak unggas


Nutrisi didapat dari makanan/ransum/pakan

Energy untuk ternak unggas
Diperlukan untuk :

1.       Pertumbuhan jaringan (jumlah dan besar sel tubuh)
2.       Aktivitas
3.       Memertahankan temperature tubuh
4.       Produksi telur

Kebutuhan energy dipengaruhi oleh:

-          Ukuran tubuh
-          Aktivitas
-          Temperature lingkungan
Sumber energy
-          Karbohidrat
-          Lemak
-          Protein

Unggas dengan manusia sama2 memiliki monogastrik yaitu berperut tunggal sehingga pemecahan karbohidrat yang bersumber dari polisakarida dan oligosakarida tidak dapat dilakukan. Makanannya sebagian besar adalah konsentrat. Makanan yang serat kasarnya rendah, mudah dicerna.
Berbeda dengan perut ruminansia yang memiliki lambung ganda, maka dapat makan karbohidrat yang bersumber dari polisakarida dan oligosakarida, seperti halnya serat kasar (rude fiber). Karena memunyai enzim selulosa dalam rumen, sehingga dapat mengubah selulosa menjadi energy.

Lemak merupakan sumber energy yang paling tinggi yaitu 2,25 kali lebih banyak dari karbohidrat.

Protein di dalam ransum ternak unggas jarang digunakan karena dari segi ekonomis harga mahal, dibandingkan dengan karbohidrat dan lemak. Dari segi pengembalian atau metabolism dalam tubuh memerlukan banyak energy dalam tubuh untuk mengubah protein itu sendiri untuk menjadi energy.

Karbohidrat energinya 4.15 kkal/g.

Lemak energinya 9,4 kkal/g berfungsi untuk :

-          Sumber energy
-          Pelarut vitamin
-          Mengurangi berdebunya ransum
-          Perekat, (terutama dalam ransum yang berbentuk pellet, dan crumble).
-          Citarasa

Glukosa jika tidak diubah oleh hormone insulin maka akan masuk ke dalam darah. Sehingga darah mengandung banyak gula.
Protein dalam tubuh akan di ubah menjadi asam2 amino.
Lemak juga dipecah menjadi gliserol dan asam2 lemak untuk diserap oleh tubuh.

Nilai cerna lemak akan dipengaruhi oleh :

1.       Jenis lemak
2.       Jumlah lemak dalam ransum. Max 3-8%
3.       Keadaan lemak (tengik=rancidity/ tidak)
Penyerapan lemak
Trigliserida  (ke) duodenum (ke) cairan empedu (ke) cairan empedu.
Enzim lipase (pancreas) diubah menjadi monogliserida dan asam lemak.

ME adalah energy bruto dikurangi energy feses dikurangi energy urin.
Energy feses dan urin dapat diukur diluar tubuh sehingga keakuratan di dalam energy metabolis itu lebih baik. Karena dalam pembuatan ransum, ransum itu seimbang.
NE adalah energy bruto- energy feses - energi urin – panas akibat metabolism zat2 makanan. Ransum yang tidak seimbang akan menyebabkan banyak panas yang hilang dalam proses metabolism zat2 makanan.

Untuk itu kandungan energy bahan makanan biasanya ditentukan juga oleh pengukuran ransum dan biasanya digunakan ME. Karena NE tidak bisa kita hitung panas akibat metabolism tubuhnya.

Kelebihan energy akan disimpan di dalam tubuh berupa lemak

Dalam metabolisable energy (energy metabolis) ada yang semu dan nyata (sejati)
AME (appearance ME) = semu

(Gef x X) – Ye                        sedangkan TME (true ME)                   (Gef x X) – (Yef – Yec)
        X                                                                                                                         X

Ket :
Gef = gross energy ransum
X = berat ransum
Ye = jumlah energy feses
Yef = jumlah energy feses (makan)
Yec = jumlah energy feses (tanpa makan)

Penghitungan energy feses dalam bentuk kering. Yang dianggap kadar airnya sama. Sehingga tidak terjadi kesalahan dalam penghitungan.

Unggas makan untuk memenuhi kebutuhan energinya. Sehingga dalam menyusun ransum zat2 yang lain mengikuti daripada energy ransum tersebut.


Tingkat energy dalam ransum akan memengaruhi makanan yang dimakan. Semakin tinggi tingkat energy dalam ransum maka konsumsi semakin rendah.
Energy dalam ransum akan sedikit diubah menjadi lemak apabila proses pertumbuhan sedang berlangsung.
Missal. Broiler umur 6 minggu memerlukan lemak 4% dari berat badan, energy disimpan dalam tubuh berupa lemak setelah 6 minggu.
Pembatasan konsumsi energy (restricted feeding) pada unggas petelur sedang tumbuh penting untuk mencegah penimbunan lemak berlebihan.
Periode umur 8-22 minggu, unggas diberi ransum, untuk: pertumbuhan badan dan bulu tidak mengakibatkan penimbunan lemak (penting lapisan lemak perut) akan berpengaruh pada tubuh dan menutupi indung telur sehingga memengaruhi produksi.

Cara pembatasan konsumsi energy :

-          Menurunkan kualitas ransum (misalnya : diberi ransum energy rendah (2350kkal/kg) dan CF (SK) tinggi.)
-          Menurunkan kuantitas ransum (misalnya: jumlah yang dimakan 70 g/hari/ekor diturunkan menjadi 60g/ekor/hari.
Harapannya
-          berat badan turun 10% (lemaknya ga ada)
-          Dewasa kelamin mundur 2 minggu (saluran reproduksinya sudah betul2 siap)
Puncak produksi dan jumlah telur lebih tinggi 5 bulan lebih tinggi pada peneluran pertama daripada tidak dibatasi.
Ayam dara jenis pedaging (8-20 minggu)… (2400-2500 kkal/kg) hasil paling baik.


Kebutuhan energy unggas sedang bertelur

Ayam petelur produksi tinggi …300-320 kkal ME/ekor/hari pada temperature (20-24oC), bila temperature (30-35oC), konsumsi energy 10% lebih rendah, bila suhu (10-15oC) konsumsi energy 20-30% lebih tinggi. Peningkatan dan penurunan energy----terhadap konsumsi ransum.
Missal: menurunnya energy ransum 110 kkal/kg--- meningkatnya konsumsi ransum 3,5-4% dan sebaliknya.
Contoh : konsumsi ransum ayam petelur 100 g/ekor/hari, bila kandungan energy ransum 3000 kkal ME/kg, kalau energy ransum meningkat menjadi 3110 kkal ME/kg…berapa konsumsi ransumnya ? 96,4 g.
Induk ayam pedaging berproduksi tinggi---400-450 kkal ME/ekor/hari, diharapkan konsumsi energy 420 kkal ME/ekor/hari.

Kekurangan dan kelebihan energy

-          Kekurangan energy, terjadi bila unggas diberikan ransum berenergi rendah dan bahan ransum tak dapat dicerna (memenuhi tembolok dan saluran pencernaan).
2600 kkal/ME/kg rendah (dataran tinggi)
2400 kkal/ME/kg rendah (dataran rendah)
Bila ayam kekurangan energy untuk maintenan dan berfungsinya organ penting… berat badan ayam turun…. Mati.
Dalam keadaan kekurangan energy, simpanan energy dalam tubuh akan digunakan berturut-turut.





Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Sifat kimia dan fisik telur

BAB I PENDAHULUAN 1.1   Latar Belakang Telur adalah salah satu bahan makanan hewani yang dikonsumsi selain daging, ikan dan susu...