Kamis, 24 Januari 2013

FLU BURUNG



BAB II 

PEMBAHASAN 



       Merebaknya penyakit flu burung pada ayam membuat para peternak ayam semakin resah. Seperti kita ketahui, perkembangan dan penyebaran penyakit pada ayam dari waktu ke waktu semakin kompleks dan meluas. Bahkan beberapa peternak tidak tahu mengenali penyakit flu burung atau bukan. Salah satu penyakit pada ayam yang menyerang saluran pernafasan yang cukup membahayakan dan mempunyai tingkat penularan tinggi adalah flu burung atau avian influenza(AI). Penyakit ini disebabkan virus yang diklasifikasikan ke dalam orthomyxoviruses yang memiliki tiga tipe, yaitu tipe A, B, dan C. Penyakit ini menyebabkan banyak kerugian pada usaha peternakan unggas, termasuk peternakan ayam. Untuk memastikan apakah ayam terkena flu burung, ada baiknya perhatikan gejala yang tampak. Gejala klinis yang tampak jelas, yaitu ayam mengalami gejala demam dan depresi yang hebat. Bulu disekitar belakang leher dan punggung berdiri.selain itu, terlihat jelas gejala di bagian tubuh yang tida berbulu seperti muka secara umum dan kaki, muka ayam tampak pucat, jengger, dan pial terjadi pendarahan di bawah kulit (subcutaneous) yang berat, mengeluarkan lendir dari rongga hidung dan mulut.

     Serangan akut menunjukkan gejala adanya gangguan pernapasan seperti batuk, bersin, dan terjadi peradangan pada rongga hidung (sinusitis) yang hebat. Selain itu, muncul gejala lain seperti mata berair, badan lemah, produksi telur menurun drastis, diare, terjadi pembengkakan (edema) di bagian kepala dan muka, serta ayam tampak gelisah (nervous).
Hingga kini, belum ada obat yang efektif mengatasi penyakit AI. Meski demikian, penyakit ini bisa dicegah dengan melakukan vaksinasi secara berkala, melaksanakan program biosekuriti, mengisolasi peternakan yang terkena AI, memusnahkan semua ayam yang terinfeksi, melarang keluar masuk peralatan, orang, dan kendaraan ke daerah yang terserang AI, melakukan program penyemprotan insektisida berspektrum luar dan program pemusnahan tikus, melakukan pembersihan kandang dan peralatan kandang, melakukan pencucian kandang dengan larutan deterjen, serta melakukan desinfeksi secara rutin dan berkala.









2.1 Cara Pencegahan Flu Burung pada Ayam

Flu burung dapat dicegah untuk melindungi unggas dengan mengikuti cara-cara sebagai berikut: masukan unggas kedalam kandang, jangan biarkan berkeliaran, kandangkan masing-masing unggas dalam kandang yang berbeda, beli ayam atau itik atau unggas muda yang sehat dan pisahkan unggas yanag baru dibeli setidaknya selama dua minggu, jika unggas terlihat sakit, segera pisahkan dari yang lainya, cuci tangan dengan sabun setelah kontak dengan unggas, transportasikan unggas yang sehat, bersihkan halaman di sekitar kandang setiap hari dengan cara membuang kotoran unggas maupun bulunya dengan cara dibakar atau dikuburkan, cuci dan bersihkan peralatan yang dipakai di peternakan dengan disinfektan seminggu sekali, siapaun yang masuk ke halaman peternakan cuci sepatu dengan air bersabun saat memasuki gerbang, beri pakan yang menyehatakan dan air bersih pada unggas, juga beri vaksin unggas yang sehat jika memungkinkan untuk mencegah berjangkitnya virus flu burung.



Kotoran dari burung atau unggas yang terinfeksi dapat membawa virus flu burung, jadi sebaiknya jangan menyentuh burung, unggas atau kotorannya. Bila anda telah memegang burung atau unggas, segara cuci tangan dengan sabun cair dan air. Masak dengan benar unggas dan telurnya sebelum dimakan/dihidangkan. Bila anda mengalami gejala flu, konsultasi ke dokter dan memakai masker untuk menghindari penyebaran penyakit. Perlindungan terbaik terhadap influenza adalah dengan memiliki pertahanan tubuh yang baik. Hal ini dapat dilakuka dengan diet yang seimbang, olahraga yang teratur, istirahat yang cukup, kurangi stress, dan tidak merokok. Hindari tempat umum padat yang bersirkulasi udara buruk

Bila anda mengalami gejala demam dan pernafasan setelah kembali dari negara yang dilaporkan burung, konsultasi ke dokter.

2.1.1 Langkah-Langkah Bila Unggas Mati Mendadak.



Bila unggas peliharaan kita tapa ada gejala seketika mati mendadak,hal itu perlu diambil langkah-langkah sebagai berikut laporkan kepada aparat berwenang ada wabah flu terutama ke Dinas Peternakan atau ke dinas kesehatan, jangan buang unggas mati, musnahkan bangkai unggas dengan cara dibakar atau dikubur pada saat melakukan tindakan ini jangan lupa memakai masker,sarung tangan,sepatu boot, baju lengan panjang, celana panjang dan topi, setelah itu bersihkan badan dan cuci pakaian dengan sabun, bersihkan sepatu, sandal, peralatan, roda atau ban kendaraan sebelum memasuki dan meninggalkan kandang unggas, kandang dikosongkan selama dua minggu sehingga bebas flu burung, dan hanya memperjual, Belikan serta mengangkut unggas yang sehat.

2.2 Pencegahan penyakit flu burung pada Manusia.
Virus H5N1 yang menyebabkan kematian pada manusia jika yang terinfeksi dan tidak mendapat perawatan dengan segera, sebagai mana yang telah terjadi di daerah Kabupaten Jembrana dan Tabanan yang sudah positif terjangkit flu burung tidak mendapat penanganan segera akhirnya meninggal dunia. Supaya jatuh korban flu burung bisa ditekan seminimal munkin perlu diantisipasi dengan langkah – langkah sebagai berikut : cara penularan flu burung pada manusia.

Manusia bisa terinfeksi atau terjangkit virus H5N1 melalui kontak langsung dengan unggas yang telah terinfeksi saat membawa, mengangkut, menyemblih atau memproses unggas atau bisa juga terinfeksi melalui kotoran unggas, makan darah unggas mentah, makan daging atau telur unggas setengah matang.

2.3 Gejala umum dari penyakit flu burung

Gejala flu burung pada manusia mirip dengan gejala flu pada umumnya seperti mendadak mengalami demam tinggi dan berkelanyutan hingga 38 derajat celsius, mengalami sesak nafas, batuk, sakit kepala, terasa ngilu dipersendian lengan, kaki dan punggung dan sakit disekitar mata. Penyakit dapat berkembang dengan cepat dan menimbulkan permasalahan pada pernafasan hingga akhirnya menurunkan kondisi tubuh, perawatan yang terlambat akan mengakibatkan seseorang yang terjangkit flu burung akan meninggal.



2.4 Cara pencegahan penyakit flu burung dari unggas ke manusia

Pada saat ini tidak ada vaksin yang mampu mencegah penyakit ini, jika sudah terjangkit pada manusia penangananya sukar dilakukan. Maka dari itu pencegahan flu burung atau virus H5N1 sangatlah penting dengan cara sebagai berikut melatih diri sendiri dan menjaga kesehatan makanan, cuci tangan dengan sabun dan air mengalir setelah kontak dengan unggas dan produk unggas lainya, juga sebelum menyiapkan makanan dan sebelum makan, beli unggas yang sehat, jangan makan darah mentah, daging atau telur unggas setengah matang, jangan menyemblih unggas sakit, janaagan makan unggas mati atau sakit, hindari kontak dengan sumber yang terinfeksi, jangan biarkan anak-anak bermain di dekat kandang, jangan biarakan unggas berkeliaran di dalam rumah, gunakan masker atau sarung tangan saat kontak atau menyemblih unggas, kubur limbah unggas ( bulu, jeroan, dan darah ), mandi dan ganti pakaian dan pakaian yang dipakao kontak dengan unggas dicuci dengan sabun, jika mengalami demam tinggi, sakit pada dada, susah bernafas sakit kepala dan otot terasa ngilu sesudah kontak dengan unggas segera poergi ke rumah sakit untuk mendapatkan perawatan yang tepat atau ke dokter.

2.5 Tindakan Orang yang terinfeksi penyakit flu burung.

Untuk menghindari jatuhnya korban meninggal sebagai akibat terjangkit flu burung dapat dilakukan tindakan sebagai berikut; bawalah segera orang yang menderita demam tinggi ke rumah sakit terdekat, jangan mengobati sendiri, minumlah obat yang diresepkan oleh dokter, hindari kontak yang tak perlu dengan orang yang terinfeksi flu burung, jika harus terjadi kontak gunakan pakaina pelindung. Partisipasi masyarakat untuk mencegah flu burung. Peran serta masyarakat di dalam upaya mencegah terjangkitnya flu burung sangat penting dengan cara berkomunikasi baik pada lingkungan keluarga, tetangga dan warga sekitar mengenai dampak flu burung serta cara-cara pencegahanya jika menyerang unggas dan manusia. Baik melalui pertemuan-pertemuan antar ibu-ibu rumah tangga, pertemuan kelompok, bisa juga melalui selebaran yang disiapkan oleh pemerintah. Kegiatan lainya yang bisa dilakukan diantaranya; menanamkan kepeduliuan terhadap kebersihan lingkunga, beri pengertian kepada masyarakat agar selalu melakukan vaksinasi unggas jika memungkinkan dan selalu waspada, mengamati daan melapor bila ada unggas yang mati mendadak kepada Dinas Peternakan atau ke Dinas Kesehatan jika terjangkit flu burung. Bila sudah ada terjangkit flu burung perlu dilakukan tindakan sebagai berikut; ajari dan sediakan petunjuk pada masyarakat bagaimana cara mencegah flu burung mulai dari penyebaran hingga penularan pada manusia, ingatkan selalu masyarakat agar menjaga kebersihan dan batasi kontak dengan unggas sakit, doronglah masyarakat agar selalu mengikuti petunjuk petugas Dinas Peternakan atau Dinas Kesehatan untuk menangani unggas yang mati, ikut mendeteksi dan melaporkan wilayah terjangkit flu burung pada pihak berwenang, laporkan jika ada menderita demam tinggi setelah melakukan kontak dengan unggas sakit dan bawa segera penderita ke rumah sakit untuk mendapat perawatan, para warga lebih aktif melindungi diri mereka dan keluarganyadari serangan flu burung dengan selalu menyediakan informasi dan petunjuk kemana mereka bisa memproleh bantuan dan selalu hidup bersih dan makan yang cukup bergizi.











KESIMPULAN


Flu burung adalah penyakit akut menular yang disebabkan oleh virus H5N1, flu burung sangat berbahaya karena menyebabkan kematian unggas secara mendadak dan menyebar dengan cepat seperti ayam, itik,angsa,kalkun, burung puyuh, burung-burung liar dan beberapa binatang dapat terkena infeksi flu burung, juga dapat menular pada manusia yang menyebabkan kematian. Virus H5N1 mempunyai karakteristik tersendiri karena dapat bertahan di dalam kerongkongan unggas dan lingkungan seperti air dan tanah dalam waktu beberapa minggu, virus tersebut juga bisa bertahan dalam waktu panjang pada suhu dingin dan virus bisa mati jika makanan dimasak hingga matang.

Bila unggas peliharaan kita tapa ada gejala seketika mati mendadak,hal itu perlu diambil langkah-langkah sebagai berikut laporkan kepada aparat berwenang ada wabah flu terutama ke Dinas Peternakan atau ke dinas kesehatan, jangan buang unggas mati, musnahkan bangkai unggas dengan cara dibakar atau dikubur pada saat melakukan tindakan ini jangan lupa memakai masker,sarung tangan,sepatu boot, baju lengan panjang, celana panjang dan topi, setelah itu bersihkan badan dan cuci pakaian dengan sabun, bersihkan sepatu, sandal, peralatan, roda atau ban kendaraan sebelum memasuki dan meninggalkan kandang unggas, kandang dikosongkan selama dua minggu sehingga bebas flu burung, dan hanya memperjual belikan serta mengangkut unggas yang sehat.


Sifat kimia dan fisik telur

BAB I PENDAHULUAN 1.1   Latar Belakang Telur adalah salah satu bahan makanan hewani yang dikonsumsi selain daging, ikan dan susu...