Senin, 19 November 2012

mikrobilogi hasil ternak



-         Ekologi : ilmu yang mengelola hubungan timbal balik interaksi dalam suatu hubungan. / ilmu yang mengelola tentang keseimbangan kehidupan.
-         Ekosistem : kompleksistem interaksi dari hubungan diatas.
Potensi terkontaminasi mikroba
Secara structural telur itu dilindungi cangkang, bening (antibakteri).
Proses terjadinya kerusakan telur itu dari sederhana ke kompleks.
Kalau pada daging bisa terjadi dari kompleks ke seberhana. Tetapi dari aspek mikrobianya, dari sederhana ke kompleks.
Exp ; susu difermentasi (asam laktat).
Susu merupakan cairan dengan tingkat keasaman yang kompleks.
Cemaran mikrobia pada hasil ternak. Yaitu : coliform, Escherichia coli, enterococci, staphylococcus aureus, clostridium sp, salmonella sp, champhylobacter sp, dan losteria sp.
Jika daging di perlakukan penyembelihan dengan cara yang ekstrim maka daging akan lebih cepat busuk, hal ini dikarenakan darah yang mengalir keluar tidak lancer atau tersendat sehingga menyebabkan daging lebih capat busuk karena darah merupakan media bakteri yang baik.

Kerusakan kondisi aerob
-         Lendir di permukaan
Penyebab : pseudomonas, acinetobacter, alcaligenes, moraxella, streptococcus, leuconostoc, bacillus, mictococcus.
-         Perubahan warna/pigmen daging
·       Merah berubah menjadi hijau, coklat, abu-abu, akibat dari senyawa yang mengoksidasi (peroksida, hydrogen sulfide, dll).
Penyebabnya : lactobacillus, leuconostoc. Penyebab warna hijau pada sosis.
-         Perubahan pada lemak
·       Lemak oksidasi tengik (rancid)
·       Bakteri lipolitik memercepat oksidasi tengik (aldehid-asam)

Kerusakan pada daging itu dimulai dari protein, karbohidrat, baru ke lain2.
Kerusakan daging
Penyebab : enzimatis, oksidasi, aktivitas mikroba.
Mikroba masuk ke dalam jaringan tubuh hewan dipengaruhi : isi usus, kondisi fisiologis hewan sebelum disembelih, metode penyembelihan dan penuntasan darah, kecuali pendinginan.


Sumber kontaminan mikro (Narasimha Rao, 1982)
Sumber
Total bakteri (log cfu/cm2)
RPH tradisional
Pisau
Lantai
Tangan
Air (log cfu/ml)

3,6-4,0
3,0-4,5
2,5-3,0
4,0-5,0
Retail shop
Chopping knife
Chopping block
hands

3,8-4,3
5,5-7,5
2,4-3,2
Modern
Pisau
Air
Lantai
tangan
Cutting table

1,0-1,5
1,0-2,0
1,5-2,0
1,0-1,5
1,0-2,0


Mana yang lebih dominan kontaminasi bakterinya yang diasap atau yang difermentasi?
jawab :
Bakteri yang bersifat pathogen terdegradasi oleh bakteri asam laktat yang ada pada daging yang difermentasi sehingga kerusakan atau kontaminasi bakteri, sehingga daging yang diasap lebih dominan terkontaminasi.

Daging itu kandungan seratnya rendah sehingga lama dicerna oleh usus.

Jumlah mikroba pada musim pemotongan berbeda (Narashima Rao, 1982)

Rata-rata jumlah (log cfu/cm2)
summer
winter
TPC (total plate count)
6,2
6,1
califorms
4,4
4,3
staphylococci
5,2
5,0
enterococci
4,4
4,4

Hewan  saat dipotong pada saat panas mengeluarkan energy. Sehingga menjadi sumber kontaminan yang baik bagi bakteri. Hal ini dikarenakan adanya perubahan energy yang memicu kinerja daripada enzim yang dibakar pada autolysis. Karena disitulah memberikan peluang mikrobia berkembang lebih cepat pada kondisi autolysis.

Susu
Susu merupakan media yang sangat bagus untuk terkontaminasinya setelah daging dan telur.
Dalam proses pencemaran susu, indikasinya antara lain keasaman. Tingkat keasaman susu segar masih rendah daripada susu yang tercemar. Selanjutnya adalah lendir juga merupakan indikasi pencemaran susu.
komposisi
Kadungan (%)
Air
87
Padatan total
13
Padatan bukan lemak
9
Lemak
4
Laktosa
4,7
Protein
3,5
mineral
0,8



mikroba indicator
1.    Mikroba indicator keamanan. Yang mencakup mikroorganisme pathogen yang sering ditemukan pada produk hasil ternak.
2.    Mikroba indicator sanitasi pengolahan. Yang mencakup mikkroorganisme yang mencemari selama pengolahan.
3.    Mikroba indicator kebusukan. Yang mencakup penetapan daya tahan simpan suatu produk hasil ternak (masa kadaluarsa suatu produk).

Produk daging dan unggas
Bertujuan untuk menjamin keamanan secara mikrobiologis, mengetahui kondisi sanitasi selama pengolahan , dan daya simpan produk
Daging unggas (biasanya pseudomonas) yang pertama tercemar pertama kali yaitu kulit, sedangkan telur (biasanya pseudomonas, bakteri dan kapang), pencemaran nya juga pertama kali pada kulit.

Mikroorganisme indicator untuk produk daging dan unggas
Indicator keamanan kalau ada salmonella biasanya pada produk dengan kadar garam tinggi, mentah dan setengah matang. Dan juga staphylococcus pada produk dengan kadar garam tinggi juga, dan juga clostridium perfringens juga pada produk dengan kadar garam tinggi, dibakar/ dipanggang.
Pada indicator saniatasi, bakterinya koliform yang merupakan indicator bahwa pangan tercemar oleh kotoran (feses).  Bakteri eschericia coli, serta bakteri enterococcus.
Pada indicator kebusukan mikroorganisme yang berperan kapang dan khamir, bakteri asam laktat dan pseudomonas.
Indicator keamanan pangan
Cara yang dapat digunakan untuk meningkatkan keamanan produk daging dan unggas.
1.    Penetapan proses terkontrol, evaluasi proses dan identifikasi titik kritis yang harus dikontrol. Terdapat 2 titik koktrol kritis. A. penggunaan waktu dan suhu yang tepat saat pemanasan dan pendinginan, b. mencegah kontaminasi silang daging mendah ke daging yang telah masak.
2.    Formulasi produk. Bahan yang ditambahkan untuk
Indicator sanitasi
·       Dilakukan setelah pengolahan
·       Dilakukan pengujian terhadap peralatan dan bahan untuk mengetahui sumber pencemaran
·       Mentah atau siap dimakan
Indicator kebusukan
·       Daya tahan dapat diketahui dari kandungan mikroorganisme. Dipengaruhi oleh jenis produk, komposisi produk, proses termal yang diterapkan, cara pengepakan, suhu dan waktu penyimpanan.

Salmonella
·       Termasuk mikroorganisme fakultatif yang tidak membentuk spora
·       Sumber utamanya usus hewan
·       Kontaminasi pada pemrosesan yang kotor/tidak bersih.
Staphylococcus
·       Fakultatif dan tidak membenttuk spora, berpasangan dan bergerombol.
·       Umumnya terdapat di berbagai bagian tubuh manusia temasuk hidung, tenggorokan dan kulit.
·       Kontaminasi pada bahan pangan terjadi pada proses yang tidak bersih
Clostridium perfringens
·       Bntuk batang, tidak memiliki flagella, dan membentuk spora, tunggal dan berpasangan,
·       Terdapat di alam
·       Pada proses yang kotor kontaminasninya
Eschericia coli
·       Berasal dari kotoran hewan dan manusia
·       Kontaminasi pada proses yang kotor

Produk susu
Indicator dalam kontaminasi kotoran, sanitasi selama pemerahan, suhu penyimpanan, sanitasi alat2 dan proses pengolahan.
Sifat mutu mikrobiologi produk susu dipengaruhi oleh :
1.    Cara konsumsi, mentah atau dipanaskan
2.    Proses pemanasan yang diterapkan
3.    Kondisi pengolahan, alamiah atau terkontrol
4.    Cara penyimpanan selama penjualan
5.    Penambahan bahan pengawet
6.    Keadaan dispersi air di dalam produk (lemak dalam air atau air dalam lemak)
7.    Umur simpan produk
8.    Perbedaan pH
9.    Penambahan kultur mikroorganisme

Sub lethal injury
Kerusakan sel yang tidak mematikan, jadi sel mikroorganisme atau bakteri mengalami sakit atau stress. Akan sembuh dan berkembang biak dalam keadaan yang normal.
Dosis sublethal
Merupakan dosis yang tidak mematikan tapi dapat mengakibatkan sel mengalami kerusakan sublethal sehingga menderita sakit atau stress.
1.    Pemanasan
Pasteurisasi, penguapan, pencucian alat, pengeringan
pasteurisasi suhu rendah, staphylococcus
Pemanasan, salmonella, e. colly, streptococcus, enterobacter, clostridium
2.    Pendinginan
>0oC , S. aures, streptococcus lactis, colostridium perfringens
3.    Pembekuan dan pelelehan
<0oC
4.    Pengeringan beku (liofilisasi)
5.    Pengurangan air
Menyerupai pengeringan beku
6.    Kondisi nutrisi
Kondisi subtract dan tekanan osmotic, menyerupai kerusakan yang diakiatkan oleh pengeringan
7.    Irradiasi
Terjadi baik dalam penggunaan irradiasi ultra violet baik dalam proses sanitasi maupun secara tidak langsung dengan sinar matahari
8.    Bahan  pengawet
Asam untuk staphylococcus aures, basa untuk c. botilenum

Perubahan sel yang mengalami sub lethal injury
·       Pertumbuhan
Tidak mampu berkembang pada kondisi lingkungan yang normal. Misalnya tidak dapat membentuk koloni pada medium padat dan menimbulkan kekeruhan pada medium cair.
·       Sensitivitas terhadap senyawa selektif dan antimikroba
Contoh. Ketahanan akan garam akan hilang pada S. aures dan E. coli yang mengalami sublethal injury
·       Kebocoran sel
Hilangnya sebagian komponen2 sel akan mengakibatkan sel kehilangan kemampuan untuk tumbuh dan berkembang biak.
·       Perubahan makromolekul
Makromolekul yang mungkin mengalami perubahan yaitu RNA (ribosom) dan DNA yang mengalami degradasi
·       Perubahan aktivitas metabolism
Berupa penurunan kemampuan dalam memecah sel, melakukan transport melalui membrane dan penurunan aktivitas enzim yang penting dalam metabolism.

Kerusakan sublethal pada spora
·       Spora, lebih tahan terhadap stress yang disebabkan oleh proses pengolahan, mampu melakukan germinasi dan tumbuh menjadi sel vegetative
·       Kerusakan sublethal---perubahan dalam melakukan germinasi, kemampuan tumbuh pada kondisi normal.



Metode cepat dalam analisis mikrobiologi pangan
1.    Metode biokimia
·       Metode luminometri
Pengukuran jumlah ATP yang merupakan hasil metabolism mikroorganisme
Dibutuhkan pereaksi yang mengandung 2 komponen penting yaitu
a.     Luciferin (LH2) : menyebabkan lisisnya sel dan melepas ATP
b.    Enzim luciferase : enzim yang diperlukan untuk menghasilkan sinar kunang2
Cara kerjanya yaitu sample disaring dengan penyaring vakum, masukkan ke kuvet, masukkan ke luminometer (luciferin dan luciferase)
·       Uji katalase
Prinsip menggunakan enzim katalase. Biasanya ada pada bakteri aerobic. Untuk menguji keadaan bakteri aerobic. Secara reaksi menggunakan hydrogen peroksida. Katalase sudah dimiliki mikroorganisme itu sendiri. Setelah bereaksi timbul 02 dan H2O.
·       Kit diagnostic
Contoh : uji coba bakteri pathogen dan identifikasi bakteri
Prinsip sama dengan metode konvensional, tapi medium sedikit, waktu lebih pendek.
Uji terhadap Enterobacteriaceaedan gram negative lainnya : menggunkan 23 macam uji biokimia untk mendeteksi koloni, substrat kering ditempatkan dalam tabung mini, ditambahkan degnan suspense bakteri dengan indicator warna pada tabung, dicocokkan dengan table, inkubasi 18-24 jam.
E. Coli : swab dijenuhkan dengan masing2 pereaksi diinokulasi denganisolat mikkroorganisme diambil dari medium padat, ditempatkan dalam tabung yang berisi buffer, diinkubasi 30 menit, aktivitas enzim dilihat dari reaksi, waktu 1 jam.
·       Analisis fotometrik terhadap perubahan biokimia
Bakteri yang biasa dipakai bakteri gram negative bacillus, bakteri gram positif coccus dan bacillus, khamir, bakteri aerobic, berdasarkan sistem computer.
Prinsip kerja : dari reaksi biokimia yang ada pada mikroorganisme dapat diidentifikasi sel mikroorganisme dan konsentrasinya. Intinya menggunakan sinar untuk reaksi biokimianya
·       Metode mug (4-metibumbeliferil-beta-D-glukoronida)
Merupakan komponen yang dapat dihidrolisa oleh enzim glukoronidase dan menghasilkan produk yang bersifat fluorogenik.
Enzim glukoronidase biasa diproduksi oleh E. Coli, salmonella dan shigella. Caranya yaitu MUG  dituangkan dalam medium agar dan diinkubasi selama 4-24 jam dan dilakukan pengamatan di bawah sinar UV gel tinggi. Bakteri sebagai fluorosense.

2.    Metode biofisika
·       Metode impedimetri
Prinsip : mikroorganisme menghasilkn komponen2 metabolit selama proses pertumbuhan.
·       DEFT (Direct Epifluoroscence Filter Technique)
Untuk menghitung secara cepat jumlah mikroorganisme di dalam makanan dan merupakan gabungan dari metode membrane filtrasi dan mikroskopi fluorosence
·       Mikrokalorimeter
Menggunakan panas yang diproduksi oleh proses katabolisme mikkroorganisme saat proses pertumbuhan. Cara yaitu dengan membuat korelasi antara jumlah absolute sel mikroorganisme dengan termogram.
·       Radiometri dan spektrofotometri infrared
Radiometri digunakan untuk mendeteksi mikroorganisme hidup yang ditumbuhkan pada medum yang mengandung substrat isotopic. Spektrofotometri infrared mendeteksi CO2 yang diproduksi selama proses metabolism mikkroorganisme.
·       Elektroforesis
Teknik pemisahan protein pada gel menjadi pita2 polipeptida dengan menggunakan muatan listrik.
·       Khromatografi gas
Untuk pemisahan dan deteksi senyawa2 organik yang mudah menguap dan senyawa2 gas anorganik
·       Metode filtrasi membrane
Untuk mendeteksi adanya mikroorganisme tertentu dalam makanan, contoh salmonella, koliform dan koliform fekal.
3.    Metode imunoasai
·       Metode radioimunoasai
·       Metode antibody fluorosens
·       Metode eliza (enzyme linked immunosorbent assay)
Ketiga metode prinsipnya sama yaitu mikkoorganisme mengandung komponen yang bersifat antigen ( komponen yang dapat merangsang terbentuknya antibody dalam tubuh imonoasai, reaksi serologi (pembentukan kompleks Ag-Ab)misalnya ; reaksi aglutinasi pasif, fiksasi komplemen, reaksi pengendapan.
4.    Metode hibridisasi DNA
Untuk mendeteksi bakteri dalam makanan secara tepat dan teliti
Prinsipnya menggunakan prob, DNA, DNA ulir tunggal yang diberi label radiokatif DNA ulir radioaktif memiliki pola urutan base yang tepat dengan DNA organism yang diuji
Apabila dicampur akan terjadi hibridisasi membentuk ulir ganda berlabel
Dideteksi dan diukur.

Testimonials Kemaludin, Doctor "Endog" from Tasikmalaya

He was only 25 years old. Last education was only madrasah aliyah. However, doctors call "endog" aka doctors egg has attached to the Kemaludin, of Kampung Sukahurip, Sinagar Village, District Sukaratu, Tasikmalaya regency, West Java. Patients were hundreds incubator duck eggs, duck farmers and farm workers in Tasikmalaya agencies.
Since 2009, Kemaludin like a lamp for anyone who wants to incubate duck eggs. Various questions about hatching eggs duck replied happily, without pay. Stalls, post ronda, houses, and his own place is often the classroom. Usually, it brings the tool checks eggs made their own. It was made of a 10 watt fluorescent bulbs wrapped in thick paper.Kemaludin said, there are some important things he always stressed to check the eggs. It's them maintain ideal temperatures 36-37 degrees celsius, discipline inspection time eggs, and how to train the sensor nose and hands to check whether or not there is a rotten egg.
Mentoring was not in vain. Alone incubate the eggs three years ago, is now about 200 residents Sukaratu pursue this field. Housewives, unemployed youth, and low-income workers already enjoy the benefits of the hatchery business."One person at least 300 eggs hatched per month with capital of about USD 1.5 million. After the sale, usually egg incubator can benefit Rp 500,000 to Rp 600,000 per month, "said Kemaludin.
Lack of capitalKemaludin engagement with affected hatchery continued lack of school fees. After deciding to work for three years in Samarinda, Depok and Jakarta, Kemaludin see Sukaratu duck breeders often difficult to get chicks. Farmers must buy ducklings to other districts in the District of Tasikmalaya, even down to the city of Tasikmalaya."From there I think I can take advantage of that opportunity. Desperate because the actual capital cost and knowledge collide hatching duck eggs, "he said.
Late in 2008, Kemaludin began preparing ammunition. Armed with money saving USD 500,000, he bought a book about hatching eggs, ask the local duck farmers and traders to price surveys duck eggs and chicks. Currently, the biggest obstacle is the need for media hatching. When purchasing an artificial hatchery equipment manufacturer, needed capital to Rp 1.5 million to Rp 2 million per unit. The amount is not possible when he got it.
His brain was forced to think. Until one time he saw his brother clothes closet that is not used anymore. She was creative with existing tools. By adding three powerful 5 watt lamps and thermometers, Kemaludin transform it into the media cabinet with a capacity of 300 emergency hatching eggs.
Initially, the method was not running as smooth as expected. After 28 days of incubation, only 100 of the 200 eggs hatched eggs. The rest is rotten and not hatch. The reason, electricity is often broken in Sukaratu. Within a day, power outages can cause hours without bound. As a result, the eggs do not get the ideal warm temperatures to trigger the death of the fetus."Dead or rotten eggs should be removed because it is dangerous ruin another egg. Ammonia gas of rotten eggs may infect other eggs, "he said.
To overcome the problem of broken electrical connection, Kemaludin innovate with cooking oil. Put under incubation medium, heat cooking oil into fuel alternative fuels egg warmers. The results are satisfactory. When the power fails, the egg gets warmth from the fire made from used cooking oil. "The failure rate of hatching eggs can be reduced to 2-3 per cent," he said.
Youth pioneerSlowly, the number of eggs hatched more and provide greater economic benefits. The advantage, is used to create a new hatchery media. Technical development carried out to maximize the hatchery.
He was then modify the hatching media style wardrobe that. Kemaludin make special wooden cabinet level four measuring 124 x 70 x 60 centimeters. Cabinets with dimensions like that can accommodate 500-600 eggs. The new hatchery Media has five powerful 5 watt bulbs, thermometers, circuit breaker when the temperature is too high, and hygrometers to measure humidity hatching media.The eggs were hatched multiply. Within a month, she could hatch 5,000 eggs with a turnover of USD 15 million per month. Duck hatching results 2-3 days old sold at Rp 6,500 per head for the females and $ 2,500 per head for males. Almost nothing remains as before hatching, the eggs were already booked breeder ducks.
"Once there was an order from the largest airline catering company in Indonesia. They asked 1000 ducks per day. Forced to be rejected because we have not been able to provide, "said Kemaludin.Success will empower the brain and play around cause positive recognition. Innovation creation tool is simple hatching embrace him and Youth Pioneers Tasikmalaya district of West Java in 2011 in the field of appropriate technology. He set aside the work of another young man cashed dozens of times larger.However, Kemaludin said would not snobby. Through group Mekar Jaya Poultry Hatchery Sukaratu initiated with his friends, he invites village youth who do not work and earn minimal effort to incubate the eggs. The incubation media granted for the use of all members.
"Now there is only one media turns hatching played once a month to 30 members. Priority is given to those who have had the hatching medium. If we had the money, I want to make some more, "he said.
In addition, he is also still learning about the increased economic value of duck eggs, such as processed foods and process them into ducks enlargement."A lot of homework has not been completed. Hopefully, in the midst of limited capital, we can continue to innovate to improve the local economy, "said Kemaludin.

Minggu, 18 November 2012

TELUR TETAS


Pull chick

Management yang harus dilakukan dan diperhatikan yaitu:
Kriteria dan syarat pull chick :
-          Semua telur secara keseluruhan sudah menetas
-          DOC sudah dipanen saat masih 5% basah disekitar bulu leher
-          Navel (pusar) sudah menutup rapat dan kering

-          Analisis DIS (mati dalam shell) dan culled chick

Pada waktu panen saat menindahkan anak ayam ke bbox akan ditemyi pada tay mesin hatcher beberapa telur tidak menetas.
Kumpulkan telur2 tersebut dan hitung jumlahnya dan cacat per masing-masing kandang. Data ini akan digunakan untuk evaluasi hasil penetasan dan rencana perbaikan ke depan.


-          Hal2 yang menyebabkan telur tidak menetas :

1.       DIS (mati dalam shell)
2.       Telur busuk (tapi tidak menetas)
3.       Telur retak pada saat transfer, karena handling yang kasar
4.       Telur infertile (pengambilan infertile tidak sempurna)
5.       Telur piping (mati saat mematuk cangkang)
6.       Telur late (terlambat menetas dan masih hidup)
Pada waktu panen juga DOC afkir. Lakukan seleksi/pemisahan dan hitung jumlahnya per masing2 kandang agar diketahui penyebab culled chick.

-          Grading dan seleksi DOC

Seleksi DOC adalah memilih DOC yang berkulitas dan banyak dijual sekaligus melakukan klasifikasi grade yang telah ditetapkan.

Tanda2 DOC yang baik :

1.       Pusarnya kering dan tertutup baik
2.       Sisik kaki berwarna kuning dan cerah dan tidak kering
3.       Tingkah lakunya lincah, responsive dan warna bulu tidak kusam
4.       Besarnya relative sama sehingga beratnya kira2 hampir sama. Berat DOC yang baik 65-69% dari bobot telur yang awal (fresh egg).
5.       Tidak ada cacat fisik atau abnormal fisik
6.       Mata cerah dan terang. Pusat  bersih dan kering dari yolk sac atau membrane yang menonjol
7.       Hidung anak ayam bersih dan tidak ada bulu2 kecil menempel. Ini menunjukkan pernapasan yang baik.
8.       Cepat beradaptasi terhadap perubahan2 lingkungan yang minor dan mampu bereaksi normal dengan vaksin aktif yang diberikan.

Biaya penetasan anak unggas :

1.       Biaya buruh
2.       Listrik
3.       Penyusutan alat2
4.       Kardus untuk packing ayam.
5.       Pemotongan paruh, sexing dan perawatan
6.       Administrasi termasuk pajak dan bunga bank
7.       Makan siang pegawai
8.       Tak terduga 10%
Struktur dan komposisi telur
1.       Kuning telur/yolk
2.       Putih telur/albumen
3.       Membran sel
4.       Kerabang telur
Kuning telur (31%)
1.       Latebra : pertautan antara discus germinalis dengan yolk
2.       Discus germinalis
Putih telur (58%)
1.       Khalaziferus (3% dari albumen): berhubungn dengan kuning telur dan chalaze, sangat tipis dan halus
2.       Inner thin….
Membrane shell
-          Bagian yang keras dan fibrous
Kerabang telur (11%)
-          Keras, melindungi isi telur dan embrio dari gangguan baik fisik maupun kimiawi
-          Terdapat kutikula
Tebal 10-30 mikrometer
Menghambat penetrasi organism melalui pori
Menghambat masuknya zat2 dari luar yang menghambat pertumbuhan telur.
-          Terdapat pori2 (7000-17000/ butir)
Embrio dapat bernapas
Terjadi penguapan
Masuknya cairan dari luar
Tebal tergantung dari factor genetic dan lingkungan (pakan, suhu dn penyakit)
-          Pigmen shell terdapat pada lapisan spongy layer


Manajemen usaha ternak unggas
Literature
-          Commercial chicken production manual. By: Mack. O. North and Donald. Bell.
-          Poultry production. By: Card…………

Penentuan lokasi komplek usaha :

1.       Temperatur lingkungan (15-27oC)
2.       Tanah : diperlukan yang harganya murah dan perluasan usaha. Juga dengan drainase yang bagus (tidak becek).
3.       Apakah dekat atau jauh  dengan pasar
Untuk mempermurah biaya traansportasi, mengurangi resiko kerusakan dan persediaan bahan pakan dll jadi mudah.
4.       Adanya jalan penghubung
Untuk
5.       Adanya sumber air
6.       Jauh dari polusi dan keramaian
Jauh dari rumah potong, tempat sampah, karena mengandung banyak bakteri yang dapat merugikan ternak.
7.       Ada ijin dari lingkungan setempat.
Penentuan lokasi kandang : agak tinggi
Hal-hal yang harus diperhatikan dalam pembuatan kandang
-          Masalah biologi ternak yang akan menempati kandang itu seumur hidup.
-          Masalah teknik pertukangan yang berhubungan dengan bentuk dan kualitas bahan. Kalau kita mw membuat kandang yang sederhana maka kita harus mencari bahan dan tukang yang sederhana pula sehingga dapat menekan biaya.
-          Masalah ekonomi yang berhubungann dengan masalah harga bahan kandang yang mampu tertutupi/ kembali dengan biaya produksi. Namun usahakaln bangunan yang kita bangun kuat.
























 Syarat bahan litter (exp. Jerami, sekam, serbuk gergaji, dll) :

-          Mudah mengisap air
-          Murah harganya
-          Mudah di dapat dan tersedia sepanjang tahun
-          Tidak menyebabkan timbulnya debu
Keburukan litter
-          Litter yang becek bagus untuk pertumbuhan mikro organism
-          Untuk petelur, telur becek menyebabkan telur kotor.
-          Jumlah ayam yang ditampung lebih sedikit daripada kandang battery.
Karena pada litter ada kotoran ayam yang terfermentasi sehingga udara jauh lebih panas. Juga dag bisa dijaadikan tingkat.
-          Pada waktu tertentu litter harus dibolak balik agar litter tetap dalam keadaan porous.

Hal-hal yang menyebabkan perubahan kondisi litter :

-          Density meningkat
-          Ventilasi kurang baik
-          Udara dalam kandang panas, sehingga ayam perlu banyak minum
-          Ada atap / tempat minum yang bocor

Keuntungan litter :

-          Tidak perlu membersihkan setiap hari
-          Ruangan lebih hangat
-          Litter yang baik kandungan cacing can coccidian kurang.
-          Mendapatkan makanan tambahan
-          Amoniak yang timbul dapat dikurangi
-          Dapat digunakan sebagai pupuk
-          Ayam broiler dengan menggunakan litter kejadian breast blister berkurang.

Kelebihan lantai berlubang :

-          Lantai selalu bersih
-          Penularan penyakit dapat dicegah.
-          Lebih mudah mengetahui bila anak ayam terkena penyakit saluran pencernaan.
-          Jumlah ayam yang diperlihara lebih banyak.
-          Telur bersih dari kotoran.

Kekurangan lantai berlubang :

-          Kandang harus dibersihkan setiap minggu jadi memerlukan tenaga kerja yang banyak.
-          Jika ransum yang diberikan tidak sesuai dengan yang dibutuhkan akan mudah penyakit defisiensi.
-          Kotoran yang berjatuhan dilantai bisa menyebabkan lalat dan lain2.
Kebutuhan luas lantai kandang
Factor2 yang memengaruhi carrying capacity
-          Jenis unggas
-          Umur ternak
-          Jenis kelamin
-          Jenis lantai kandang

Managemen pemeliharaan ayam :

Sistem pemeliharaan ternak ayam yang umum dilakukan
1.       Sistem pemeliharaan ekstensif
Tidak ada campur tangan peternak dalam pemeliharaannya. Ayam dilepas mencari pakan sendiri. Kebanyakan dilakukan masyarakat di pedesaan.
2.       Sistem pemeliharaan semi intensif
Sudah ada campur tangan peternak terutama dalam pemberian pakan tapi masih dilepas untuk mencari pakan tambahan, sudah menerapkan pengetahuan untuk meningkatkan produksi. Dilakukan oleh peternak rakyat di pedesaan.
3.       Sistem pemeliharaan intensif
Sistem pemeliharaan terbaik dengan hasil yang terbaik. Peternak sangat berperan dalam kehidupan ayam. Segala kebutuhan ayam disediakan peternak.

Secara umum pemeliharaan ayam petelur terbagi menjadi 3 tahap pemeliharaan yaitu:

1.       Pemeliharaan anak ayam kecil (starter)
umur 1 hari sampai 6 atau 8 minggu termasuk masa brooding selama 1-3 minggu.
2.       Pemeliharaan ayam remaja/pertumbuhan (grower/developer)
Umur 8-20 minggu.
3.       Pemeliharaan ayam masa produksi (layer)
Umur 21 sampai 70 minggu.

Persiapan pemeliharaan anak ayam :

1.       Litter bekas diganti dengan litter baru
2.       Kandang dibersihakan ddari kotoran dan disucihamakan. Lebih baik diikuti dengan pengapuran dan dikosongkan selama 1-2 minggu. Penyucihamaan dimaksudkan untuk membunuh bibit penyakit dan pengosongan selama 2 minggu untuk memotong siklus  hidup dari bibit penyakit yang masih tertinggal.
3.       Semua alat2 yang akan dipakai dibersihkan dan didesinfeksi. Jika memungkinkan keluarkan peralatan dan dijemur. Setelah kering dikembalikan ke kandang.
4.       Alat pemanas (brooder) perlu disiapkan sebelum anak ayam tiba dari perusahaan penetasan (minimal sekitar 1 jam sebelumnya).
5.       Air minum harus disediakan dalam jumlah yang cukup. Temperature air minum harus lebih besar dari 18oC. Harus diberikan larutan air gula 8%. Jika anak ayam stress maka berikan larutan elektrolit dan vitamin selama 3-4 hari pertama.
6.       Sediakan ransum untuk ayam setelah 3 jam diberikan air minum.

Pemeliharaan anak ayam

Pertumbuhan ayam yang optimal ditentukan oleh performance anak ayam yang baik. Untuk mendapatkan maka perlu dipilih anak ayam dengan kondisi sebagai berikut.
-          Pilih anak ayam yang sehat yang ditunjukkan oleh mata yang bersih dan bercahaya. Mata yang redup dan seperti mengantuk menunjukkan anak ayam tidak sehat.
-          Bebas dari cacat tubuh
-          Bulu bersih dan penuh
-          Anusnya kering
-          Menetas tepat pada waktunya (hari ke-21). Sebab jika menetas lebih lambat umumnya kurang baik daya hidupnya.
-          Jika dijatuhkan ke lantai dapat berdiri dengan cepat, anak ayam yang lemah agak sulit untuk mengangkat badannya.

Pemeliharaan anak ayam (petelur)

Untuk memeroleh pertumbuhan yang baik dan kematian yang serendah mungkin dari anak-anak ayam yang dipelihara. Pemeliharaan periode starter yaitu pemeliharaan anak ayam yang dimulai dari umur 1 hari sampai dengan 6-8 minggu. Pada periode starter ada beberapa hal yang perlu diperhatikan sebagai berikut :
-          Kandang terisolasi
Kalau kandangnya di kompleks pemeliharaan ayam tempatnya mestinya ada jarak dengan pemeliharaan ayam yang lain. Fase starter ini memegang peranan penting ternak, anak ayam sangat sensitive terhadap penyakit. Anak ayam yang dipelihara dipisah dengan ayam dewasa. Menurut North (1990), sebaiknya 91 m dari kandang ayam yang lain. Lebih jauh lebih baik.
kandang ini pada dasarnya harus terisolasi baik dari segi manajemen maupun dari segi jarak.
Sebelum masuk kandang, petugas/orang harus disucihamakan dahulu melalui shower disinfectant dan memakai jas lab yang bersih. Pada perusahaan peternakan ayam yang besar. Pegawai yang pelihara anak ayam, khusus dan tidak ikut pelihara ayam dewasa.
-          Alat pemanas sebagai induk buatan
Biasanya ditempatkan di tengah2 atau di salah satu pojok dari kandang untuk memanasi udara di sekitarnya sesuai dengan yang diperlukan oleh anak ayam.
ada beberapa macam bentuk alat pemanas. Tergantung dari bahan bakar yang dipergunakan (minyak tanah, gas, tenaga listrik, dan kayu bakar)
temperature udara sekeliling induk buatan yang baik (optimum) untuk pertumbuhan ayam umur 1 hari -1 minggu adalah 95oF (35oC). Setiap minggu berikutnya. Temperature diturunkan 5oF sampai pertumbuhan bulu dari anak ayam tumbuh sempurna.
pada alat pemanas modern sudah dilengkapi dengan alat pengatur temperature.jumlah anak ayam yang dapat dipanasi dengan induk buatan sudah ada dalam petunjuk pemakaian.
dalam penelitian biasanya menggunakan lampu pijar sebagai  pemanas.



Umur (minggu)
Derajat fahrenheit
Derajat celcius
1
2
3
4
5
95
90
85
80
75
35
32,2




-          Kelembaban udara
Untuk memertahankan pertumbuhan bulu yang baik, pada 6 minggu pertama pemeliharaan kelembaban yang dibutuhkan sekitar 50%.
-          Floor space (kepadatan kandang) selama brooding
Luas tempat pemeliharaan yang harus disediakan untuk tiap ekor anak ayam tergantung pada jenis/strain
Untuk anak ayam yang akan dijadikan bibit sebaiknya dalam satu pen hanya dipelihara sekitar 400-500 ekor. Pemeliharaan jantan dan betina sebaiknya dipisah karena proses culling dan handlingnya berbeda.
jika populasi dalam kandang/tempat pemeliharaan terlalu padat, kematian akan bertambah dan pertumbuhan akan terhambat. Angka kematian sekirar 1% dalam minggu pertama masih dianggap wajar dan angka kematian 5% sampai ayam mulai bertelur masih dianggap berhasil.
-          Litter
Bahan yang umum digunakan yaitu sekam. Tongkol jagung yang dipotong-potong, potongan jerami, serbuk gergaji dan sebagainya.
ketebalan litter minimal 5 cm
Kelembaban litter yang baik sekitar 25%. Litter jangan terlalu kering, cenderung menambaah dehidreasi.
Tidak boleh terkena insektisida, herbisida, jamur, dan bahan kimia lain yang dapat membahayakan.
Jika telalu basah ventilasi perlu ditambah dengan menambah jumlah udara yang mengalir ke dalam kandang. Jika penambahan ventilasi belum bisa mengatasinya maka dapat dilakukan dengan mencampur dengan litter yang baru.
Lakukan dengan hati2 karena jamur sering tumbuh pada litter yang basah.
-          Pengelolaan selama brooding
Pergunakan lingkarang pembatas (brooder guard=chick guard) yang tinggunya kurang lebih 45 cm untuk menjaga agar anak ayam terkosentrasi pada daerah tempat makan/minum.
Jarank lingkaran pembatas dari tepi tudung induk buatan kira2 1m. bila tembperatur lingkungan pada malam hari < 30oC maka lingkaran pembatas sebaiknya dibuat dari karton/seng/triplek. Bila temperature >30oC dibuat dari kawat ram. Setelah anak ayam mengenali posisi sumber pemanas sebaiknya brooder guard diperluas.
Brooder guards digunakan sampai hari ke 6-9, setelah itu dipindahkan


Ilmu nutrisi ternak unggas


Nutrisi didapat dari makanan/ransum/pakan

Energy untuk ternak unggas
Diperlukan untuk :

1.       Pertumbuhan jaringan (jumlah dan besar sel tubuh)
2.       Aktivitas
3.       Memertahankan temperature tubuh
4.       Produksi telur

Kebutuhan energy dipengaruhi oleh:

-          Ukuran tubuh
-          Aktivitas
-          Temperature lingkungan
Sumber energy
-          Karbohidrat
-          Lemak
-          Protein

Unggas dengan manusia sama2 memiliki monogastrik yaitu berperut tunggal sehingga pemecahan karbohidrat yang bersumber dari polisakarida dan oligosakarida tidak dapat dilakukan. Makanannya sebagian besar adalah konsentrat. Makanan yang serat kasarnya rendah, mudah dicerna.
Berbeda dengan perut ruminansia yang memiliki lambung ganda, maka dapat makan karbohidrat yang bersumber dari polisakarida dan oligosakarida, seperti halnya serat kasar (rude fiber). Karena memunyai enzim selulosa dalam rumen, sehingga dapat mengubah selulosa menjadi energy.

Lemak merupakan sumber energy yang paling tinggi yaitu 2,25 kali lebih banyak dari karbohidrat.

Protein di dalam ransum ternak unggas jarang digunakan karena dari segi ekonomis harga mahal, dibandingkan dengan karbohidrat dan lemak. Dari segi pengembalian atau metabolism dalam tubuh memerlukan banyak energy dalam tubuh untuk mengubah protein itu sendiri untuk menjadi energy.

Karbohidrat energinya 4.15 kkal/g.

Lemak energinya 9,4 kkal/g berfungsi untuk :

-          Sumber energy
-          Pelarut vitamin
-          Mengurangi berdebunya ransum
-          Perekat, (terutama dalam ransum yang berbentuk pellet, dan crumble).
-          Citarasa

Glukosa jika tidak diubah oleh hormone insulin maka akan masuk ke dalam darah. Sehingga darah mengandung banyak gula.
Protein dalam tubuh akan di ubah menjadi asam2 amino.
Lemak juga dipecah menjadi gliserol dan asam2 lemak untuk diserap oleh tubuh.

Nilai cerna lemak akan dipengaruhi oleh :

1.       Jenis lemak
2.       Jumlah lemak dalam ransum. Max 3-8%
3.       Keadaan lemak (tengik=rancidity/ tidak)
Penyerapan lemak
Trigliserida  (ke) duodenum (ke) cairan empedu (ke) cairan empedu.
Enzim lipase (pancreas) diubah menjadi monogliserida dan asam lemak.

ME adalah energy bruto dikurangi energy feses dikurangi energy urin.
Energy feses dan urin dapat diukur diluar tubuh sehingga keakuratan di dalam energy metabolis itu lebih baik. Karena dalam pembuatan ransum, ransum itu seimbang.
NE adalah energy bruto- energy feses - energi urin – panas akibat metabolism zat2 makanan. Ransum yang tidak seimbang akan menyebabkan banyak panas yang hilang dalam proses metabolism zat2 makanan.

Untuk itu kandungan energy bahan makanan biasanya ditentukan juga oleh pengukuran ransum dan biasanya digunakan ME. Karena NE tidak bisa kita hitung panas akibat metabolism tubuhnya.

Kelebihan energy akan disimpan di dalam tubuh berupa lemak

Dalam metabolisable energy (energy metabolis) ada yang semu dan nyata (sejati)
AME (appearance ME) = semu

(Gef x X) – Ye                        sedangkan TME (true ME)                   (Gef x X) – (Yef – Yec)
        X                                                                                                                         X

Ket :
Gef = gross energy ransum
X = berat ransum
Ye = jumlah energy feses
Yef = jumlah energy feses (makan)
Yec = jumlah energy feses (tanpa makan)

Penghitungan energy feses dalam bentuk kering. Yang dianggap kadar airnya sama. Sehingga tidak terjadi kesalahan dalam penghitungan.

Unggas makan untuk memenuhi kebutuhan energinya. Sehingga dalam menyusun ransum zat2 yang lain mengikuti daripada energy ransum tersebut.


Tingkat energy dalam ransum akan memengaruhi makanan yang dimakan. Semakin tinggi tingkat energy dalam ransum maka konsumsi semakin rendah.
Energy dalam ransum akan sedikit diubah menjadi lemak apabila proses pertumbuhan sedang berlangsung.
Missal. Broiler umur 6 minggu memerlukan lemak 4% dari berat badan, energy disimpan dalam tubuh berupa lemak setelah 6 minggu.
Pembatasan konsumsi energy (restricted feeding) pada unggas petelur sedang tumbuh penting untuk mencegah penimbunan lemak berlebihan.
Periode umur 8-22 minggu, unggas diberi ransum, untuk: pertumbuhan badan dan bulu tidak mengakibatkan penimbunan lemak (penting lapisan lemak perut) akan berpengaruh pada tubuh dan menutupi indung telur sehingga memengaruhi produksi.

Cara pembatasan konsumsi energy :

-          Menurunkan kualitas ransum (misalnya : diberi ransum energy rendah (2350kkal/kg) dan CF (SK) tinggi.)
-          Menurunkan kuantitas ransum (misalnya: jumlah yang dimakan 70 g/hari/ekor diturunkan menjadi 60g/ekor/hari.
Harapannya
-          berat badan turun 10% (lemaknya ga ada)
-          Dewasa kelamin mundur 2 minggu (saluran reproduksinya sudah betul2 siap)
Puncak produksi dan jumlah telur lebih tinggi 5 bulan lebih tinggi pada peneluran pertama daripada tidak dibatasi.
Ayam dara jenis pedaging (8-20 minggu)… (2400-2500 kkal/kg) hasil paling baik.


Kebutuhan energy unggas sedang bertelur

Ayam petelur produksi tinggi …300-320 kkal ME/ekor/hari pada temperature (20-24oC), bila temperature (30-35oC), konsumsi energy 10% lebih rendah, bila suhu (10-15oC) konsumsi energy 20-30% lebih tinggi. Peningkatan dan penurunan energy----terhadap konsumsi ransum.
Missal: menurunnya energy ransum 110 kkal/kg--- meningkatnya konsumsi ransum 3,5-4% dan sebaliknya.
Contoh : konsumsi ransum ayam petelur 100 g/ekor/hari, bila kandungan energy ransum 3000 kkal ME/kg, kalau energy ransum meningkat menjadi 3110 kkal ME/kg…berapa konsumsi ransumnya ? 96,4 g.
Induk ayam pedaging berproduksi tinggi---400-450 kkal ME/ekor/hari, diharapkan konsumsi energy 420 kkal ME/ekor/hari.

Kekurangan dan kelebihan energy

-          Kekurangan energy, terjadi bila unggas diberikan ransum berenergi rendah dan bahan ransum tak dapat dicerna (memenuhi tembolok dan saluran pencernaan).
2600 kkal/ME/kg rendah (dataran tinggi)
2400 kkal/ME/kg rendah (dataran rendah)
Bila ayam kekurangan energy untuk maintenan dan berfungsinya organ penting… berat badan ayam turun…. Mati.
Dalam keadaan kekurangan energy, simpanan energy dalam tubuh akan digunakan berturut-turut.





ILMU GIZI TERNAK UNGGAS

Sifat kimia dan fisik telur

BAB I PENDAHULUAN 1.1   Latar Belakang Telur adalah salah satu bahan makanan hewani yang dikonsumsi selain daging, ikan dan susu...